Welcome to my blog Auliya Alivia

Sabtu, 19 Maret 2011

C E K I D O T ! :D

- Taktik Rio -

Ify yang terjatuh buat kedua kalinya, menemukan dirinya ditarik oleh sebuah tangan. Ternyata Sivia, yg dari tadi hanya bisa menatap semua kejadian yang dialami Ify dari tempat persembunyiannya. Ify membiarkan tubuhnya terangkat keatas, dan ketika langkah 2 sahabat itu mulai berjalan, tangis Ify mulai pecah pelan - pelan.
" Lagian elo ngapain sih kesana ? udah gue larang juga ! elo masih nekat juga ! bener-bener percobaan bunuh diri ! " tanpa belas kasihan sedikit pun, Sivia langsung nyeroscos di depan wajah Ify.
Ify engga menjawab. Ia tampak berusaha menahan tangisnya agar engga turun jadi deras.
Ify baru sadar, sebagai anak ' KASTA RENDAH ' dalam pergaulan sekolah, kelakuannya tadi harusnya engga pernah terlintas.
" Fy, tunggu ! '' terdengar teriakkan dan langkah kaki Rio.
" Fy, maafin aku dan temen temen aku ya ? emang mereka agak keterlaluan "
" AGAK LOE BILANG ?! AH, SUMPE LOE ?! YANG BARUSAN ITU NAMANYA PELECEHAN HARGA DIRI TAUUUUU ! " Sivia ngebentak bentak Rio.
" Elo sapa ? " tanya Rio pendek.
" PEDULI APA LOE ? enak banget loe minta maaf dengan begitu gampangnya ! Emang kurang ya, apa yg udah elo semua lakuin buat sahabat gue ? "
kali ini Rio hanya menatap sinis Sivia. Sivia yg merasa engga dipeduliin, akhirnya meledak juga.
" HEH COWO ENGGA TAU MALU ! ELO KESINI CUMA MAU BIKIN TEMEN GUE YANG TOLOL INI JADI BARANG TARUHAN YG DIBUAT CEWE ELO YG ENGGA PUNYA OTAK ITU ?! TADI GUE DENGER ! TAU ENGGA ?! " Sivia langsung saja memaki dengan panjang dan keras.
Untuk kali ini Rio tampaknya engga mau merubah raut wajahnya saja, tapi ia juga ikut naik pitam.
" SATU, GUE BUKAN TIPE TEMEN YG BILANG TEMEN GUE TOLOL, KAYAK ELO !" #Rio menunjuk Sivia dengan telunjuknya. " DUA, GUE JUGA TAU ELO UDAH DENGER DARI TADI. ELO TADI CUMA NGUMPET DI BALIK POHON KAYAK PENGECUT KAN ? SEMENTARA TEMEN LOE, DISIKSA ABIS ABISAN ! " Sivia merenget. Ucapan Rio benar adanya. Ia jadi engga enak sama Ify karena tadi cuma bisa nontonin Ify jadi bulan bulanan The Ranger + Shilla. Sekarang pikir Sivia, yg bisa ia lakukan adalah melindungi Ify dari kecelakaan berikutnya. Sivia menatap Rio dengan sangar, ia menipiskan bibirnya.
" UDAH DEH ! ENGGA USAH NGAJARIN GUE TENTANG ' THE HEROIC THING ' ! ELO MENDING PERGI ! URUSIN TUH CEWE LOE YANG TOLOL ! "
Rio sekarang ganti mengernyitkan dahi. " Kok elo jadi bawa bawa Shilla ? kenapa elo bilang Shilla tolol ? "
Ternyata Sivia engga terbawa dengan nada suara Rio yg mulai melemah. Jawabannya ternyata teriak juga.
" HEH, SEMUA ORANG JUGA TAU KALO SHILLA ITU TOLOOOL ! #maap shivers :Dv. CUMA MENANG BODY SEXY AJA SAMA BOKONG GEDE ! MASA DIA BUAT TARUHAN, TAPI ENGGA INGET ANAK YANG MAU DIJADIIN TARUHANNYA ITU MAU ATO ENGGA ?! HAYO ! ITU TOLOL KAN ?! " suara Sivia kembali membuat Rio naik darah. Ia merasa Sivia memang keterlaluan.
" HEH, DENGER YA ?! INI YANG KETIGA ! JANGAN PERNAH BILANG ORANG TOLOL, KALO ELO SENDIRI JUGA ENGGA KALAH SINTING ! " SEENGGAKNYA BOKONG DIA JELAS MENARIK ! DIBANDINGIN ELO ! " jawab Rio dengan nada sinis di akhir kalimatnya. Sivia melotot. Ia sudahengga bisa menahan diri lagi. Sivia sudah siap melayangkan tangannya ke wajah Rio. Tapi, Ify yg dari tadi diam melihat Sivia dan Rio bertengkar, bisa bertindak di waktu yg tepat. Ify berhasil menarik perut Sivia, sehingga pukulan Sivia hanya mengenai ruang kosong. Rio tertawa ngakak.
" Kenapa loooo ? .. kok engga kena ? :b "
" Ih .. gimana sih lo Fy ? " tanya Sivia sewot sambil terus meronta.
" Gue engga mau dapet masalah lagi Vi. Udah, engga apa ! "
Ify berkata dengan melas. Perlahan ia melepas rangkulan tangannya di perut Sivia. Rio berdiri menatap sinis Sivia. Sivia gondok habis habisan. Di saat saat seperti ini, ternyata Rio berpikir bahwa Ify masih berpihak kepadanya. Rio berniat untuk memegang pundak Ify, tapi kali ini Ify sendiri yg menghindar.
" Elo mending pergi aja deh, sebelum gue panggilin guru ke sini ! " Ify berkata dengan nada kalem yg mengancam.
Rio tampak melirik ke kiri dan ke kanan, memastikan kalau engga ada satu guru di sekitar mereka.
Ternyata Ify engga sedang asal mengancam. Engga jauh dari tempat mereka berdiri, Pak Excel, guru olahraga mereka berjalan melintas. Ify berlagak hendak memanggil Pak Excel. Tapi baru saja Ify mau membuka mulut, Rio mengangkat kedua tangannya seperti orang menyerah. Jari telunjuknya langsung ditempelkan ke bibirnya sebagai kode diam.
" Ssstt .. Oke gue pergi, Ok ? Nanti kita bicarain lagi. "
Rio pergi sambil berlari. Taktik pertama untuk membuat Ify mau jadi taruhannya, berakhir TOTAL !

fuuh .. akhirnya selese juga part 5 nya :D
lanjut engga ke part 6 nya ? >,<

segini dulu ya, aku cape --'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar